
Tentang Program SPTBiD
Program SPTBiD (Sariah Program & Teknik Bimbingan Intensif Disleksia) merupakan program keaksaraan terstruktur yang memberikan instruksi terorganisir untuk penderita disleksia dan pemantauan siswa disleksia. Program ini dikembangkan, dibuat, dan dilindungi hak ciptanya oleh Puan Sariah Binti Amirin AMW PPN, yang dikenal sebagai “Ibu Disleksia Malaysia” bersama dengan Jaldeen Bin Mohd Ali, seorang spesialis Disleksia, penilai dan pendiri Dyslexia Genius Malaysia pada awal tahun 1998.
Melalui program SPTBiD selama 3 sampai 9 bulan, penderita disleksia dilatih dan diajarkan untuk mengatasi kesulitan mereka dengan menggunakan kekuatan yang mereka miliki, agar siap meghadapi pengajaran sekolah umum yang normal. Siswa akan didorong untuk mempelajari dasar-dasar membaca, menyusun dan mengeja kata dengan bantuan bahan ajar berupa cerita dan gambar yang responsif supaya mereka dapat lebih mudah memahaminya melalui kekuatan visual mereka.

Launching SPTBiD Indonesia
Atas kesuksesannya selama lebih dari 23 tahun dalam membantu penderita disleksia di Malaysia dan seluruh cabang Dyslexia Genius Malaysia dalam mengatasi kesulitan belajar, Program SPTBiD akan bekerjasama dengan Edu. Consultant Indonesia untuk membantu penderita disleksia di Indonesia. Peluncuran Program SPTBiD dan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama D Genius Malaysia dengan Edu. Consultant Indonesia dilaksanakan pada Selasa, 12 April 2022 di Gedung Hijau TK Little Koala Montessori Tangerang.

Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Puan Bulan Ayu selaku Program Director Dyslexia Genius Malaysia dan founder Bulan Ayu Dyslexia Community sebagai perwakilan dari Program SPTBiD Malaysia dan Dr. Debby Andriany, MM. selaku founder Yayasan Pendidikan LKM-Hilaris dan Edu. Consultant Indonesia. Proses penandatanganan juga disaksikan dan dihadiri oleh founder DDaT dan Progrm SPTBiD Malaysia Tuan Jaldeen Bin Mohd. Ali, Kepala sekolah TK Little Koala Montessori Ms. Yuni, dan Kepala Sekolah KB Little Koala Montessori Ms. Reni.
Kerjasama D Genius Malaysia dan Edu. Consultant Indonesia
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan tak hanya dapat membantu siswa disleksia saja namun juga dapat membantu siswa dengan masalah pembelajaran spesifik lainnya, seperti disgrafia, disfasia, dispraksia, diskalkulia, auditori, focusing, visual in perception, dan memori jangka pendek. Sehingga anak-anak dengan masalah pembelajaran ini dapat mengikuti pengajaran di sekolah umum dengan mudah dan juga meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.